*** MARI KITA SALING BERBAGI INFORMASI - MANFAATKAN MEDIA SEBAGAI SARANA EDUKASI - MAJULAH BANGSAKU - MAJULAH INDONESIAKU ***



Thursday, December 1, 2011

KTT ASEAN - Presiden: Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Capai 6,4 Persen pada 2011

Nusa Dua (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara bisa mencapai 5,7 persen hingga 6,4 persen pada 2011. 
Dalam pidatonya pada pembukaan konferesi pertama Badan Pemeriksa Keuangan se-ASEAN atau ASEAN Supreme Audit Institutions (ASEANSAI) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu, Presiden mengatakan, negara-negara ASEAN tetap menunjukkan ketahanan terhadap krisis keuangan global yang mendera kawasan Zona Euro. 
"Perkembangan ekonomi kita kuat dan di tengah krisis keuangan global kita tetap menunjukkan ketahanan," ujarnya. 
ASEAN, lanjut dia, memiliki pasar yang terus berkembang, kurs mata uang yang stabil, dan situasi regional yang damai sehingga tetap menarik sebagai tempat bisnis dan investasi. 
Situasi menguntungkan itu, menurut Presiden Yudhoyono yang menjabat Ketua ASEAN 2011, membutuhkan penyesuaian dari sisi pemerintah yang harus menyeimbangkan fungsinya sebagai regulator dan fasilitator. 
"Sebagai hasilnya, pemerintah saat ini harus menerapkan audit yang konstan dan ketat karena sutuasi dunia menuntut transparansi, akuntabilitas, dan juga partisipasi terbuka dari semua pihak," tuturnya. 
Karena itu, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011 menyambut baik pembentukan ASEANSAI sebagai wadah kerjasama BPK dari sepuluh negara anggota ASEAN. 
Presiden Yudhoyono menyampaikan keyakinannya ASEANSAI dapat mewujudkan komunitas ASEAN yang menganut prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. 
Menurut dia, tuntutan untuk transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik telah sejalan dengan perubahan tatanan internasional yang menghendaki suatu pemerintahan responsif terhadap kebutuhan rakyat. 
"Karena pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan rakyatnya adalah yang paling bisa mengatasi tantangan jaman. Tidak ada negara di dunia yang kebal terhadap tantangan regional dan global. Dan dengan dukungan dari rakyatnya, pemerintahan mana pun bisa kuat mengatasi segala tantangan dan bahkan bisa lebih kuat lagi karena dukungan negara-negara lain di kawasan," tuturnya. 
Saat ini, lanjut Presiden, sepuluh anggota ASEAN adalah negara dinamis dengan tujuan bersama untuk membangun komunitas Asia yang saling peduli dan saling berbagi. 
ASEAN, kata dia, juga telah mengalami transformasi dari pertama kali terbentuk pada 1967 yang awalnya hanya beranggotakan lima negara menjadi organisasi yang kini menarik perhatian dunia. 
"Sebagai contoh dari integrasi kawasan yang berhasil, ASEAN telah berupaya untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya," demikian Yudhoyono.

No comments:

Post a Comment