*** MARI KITA SALING BERBAGI INFORMASI - MANFAATKAN MEDIA SEBAGAI SARANA EDUKASI - MAJULAH BANGSAKU - MAJULAH INDONESIAKU ***



Monday, November 10, 2014

Langkah Strategis Menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA)

Tahun 2015 merupakan tahun persaingan ekonomi Indonesia dengan Negara-negara ASEAN dalam segala bidang. Karena di tahun tersebut negara-negara ASEAN akan melaksanakan perdagangan bebas antar Negara-negara ASEAN yang bernama ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA adalah kerjasama bidang ekonomi antar Negara-negara di ASEAN yang bertujuan menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN sehingga meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan dipasar dunia. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup penduduk Negara anggota ASEAN. Ketika AFTA berlaku, pabrik dan industri dibangun dan hasil produksinya bisa dijual dimana saja selama dalam lingkungan ASEAN tanpa adanya hambatan antar Negara. ASEAN akan menjadi pasar tunggal yang memilki basis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN.
           
            PERMASALAHAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 telah dirancang sebagai cita-cita bersama ASEAN dalam menciptakan kawasan ASEAN sebagai pasar tunggal dan Basis produksi. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui perdagangan barang bebas tanpa hambatan baik tarif maupun non-tarif. Kedepannya ASEAN diharapkan menjadi basis produksi regional yang merupakan bagian dari rantai pasokan dunia dan kawasan tujuan investasi yang kompetitif. Apabila dilihat dari sektor pertanian kita masih ketinggalan jauh dari negara yang juga disebut negara agraris seperti Thailand dan  Philipina. Mereka sudah mampu mengekspor hasil pertaniannya , sedangkan Indonesia sendiri masih impor dari negara luar. Melihat keadaan Indonesia yang seperti ini, Indonesia harus bisa meningkatkan daya saing produknya dan siap untuk menghadapi tantangan global.
Permasalahan Indonesia saat ini dan mungkin sampai mulai berlakunya AFTA adalah kurangnya kesiapan dalam menghadapi AFTA.  Indonesia masih jauh ketinggalan terutama dari aspek perencanaan strategi dan kebijakan, jika di Thailand AFTA dijadikan prioritas utama serta pemerintahnya membuat program khusus dengan melibatkan pejabat tinggi pemerintah BUMN dan masyarakat sipil, sedangkan di Indonesia pemerintah belum ada strategi konkret dan penetapan sektor yang menjadi prioritas.
SOLUSI

Dalam menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 ini Indonesia menghadapi tantangan, ancaman maupun peluang. Ancaman dan tantangan ini merupakan hambatan bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara ASEAN lainnya. Untuk menghadapinya perlu langkah strategis yang bukan hanya menjadi tanggung jawab bagi pemerintah namun sebagai warga yang hidup dalam kebudayaan Indonesia. Upaya strategis yang dapat dilakukan antara lain:
    1.  Meningkatkan agro-based industri
            Pemerintah meningkatkan agro-based industri (pertanian berbasis industri). Sementara ini indonesia masih mengandalkan sumberdaya alam yang ada untuk di ekspor tanpa melewati proses pengolahan  atau hanya pengolahan setengah jadi, seperti karet, kelapa sawit, dan lain-lain. Beberapa tahun terakhir perkebunan kelapa sawit masih menghasilkan bahan setengah jadi, misalnya crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO). Jika sumberdaya alam yang ada diolah hingga jadi tentunya mempunyai nilai tambah yang tinggi dibanding dengan barang setengah jadi dan juga dapat meningkatkan daya saing industri pertanian di ASEAN bahkan dunia. Selain itu pertanian berbasis industri juga menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan negara. Cakupan agro-industri sangat luas dan memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian negara. Dengan pengolahan yang sempurna negara-negara di dunia terutama ASEAN akan menerima produk-produk Indonesia. Sehingga Indonesia dapat menguasai pasar ASEAN bahkan dunia. 
2.  Membuat kebijakan yang pro-job dan pro-bisnis
           Pemerintah segera memperkuat kebijakan dan langkah-langkah yang pro-bisnis dan pro-job, bukan memperkuat kebijakan dan langkah seperti yang terjadi belakangan ini yang diindikasikan dengan adanya kenaikan upah minimun regional (UMP/UMK) yang sangat drastis di beberapa daerah pada awal tahun 2013 ini. Jika tidak, Indonesia dapat dipastikan hanya akan menjadi pasar potensial bagi negara ASEAN lainnya, bukannya menjadi pemain utama di kawasan ASEAN. Oleh karena itu Indonesia disebut sebagai negara paling menarik bagi pengembangan usaha baru. Untuk memperlancar dan menunjang kebijakan tersebut, pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang membuat rakyat tergantung dengan pemerintah dan nantinya rakyat akan bermalas-malasan untuk bekerja karena merasa hidupnya sudah  dipenuhi, seperti memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat. 
3.  Memperbaiki infrastruktur
            Pemerintah segera memperbaiki infrastruktur yang mempersulit pendistribusian hasil-hasil pertanian khususnya, seperti akses jalan antar desa, antar kota yang akan menambah biaya pendistribusian produk. Salah satu penyebab buah-buahan produk Indonesia lebih mahal daripada produk Cina yaitu akses jalan pendistribusian buah-buahan tersebut memerlukan biaya yang mahal dan memakan waktu berhari-hari sehingga membuat buah-buahan tersebut menjadi lebih mahal. Sedangkan produk dari Cina buah-buahan yang akan diekspor ke indonesia dari tempat pemanenan hanya mamerlukan waktu beberapa jam dan langsung masuk kapal, sehingga membuat buah-buahan produk Cina menjadi lebih murah setelah sampai di Indonesia. Dengan alasan harga, masyarakat lebih memilih produk Cina yang harganya lebih murah dan itu berimbas pada produk-produk lokal menjadi kalah di pasar.  
  4.  TOEFL Bahasa Indonesia
           Dengan adanya Asean Free Trade Area yang akan hadir di tahun 2015, akan ada banyak pencampuran kebudayaan antar negara-negara di asean. Masyarakat indonesia yang sejak awal sudah multi budaya, akan dihadapkan dengan keragaman budaya dari negara lain. Tidak hanya itu, masyarakat indonesia juga akan menemui persaingan yang kuat dalam dunia bisnis dan sosial budaya. Salah satu cara menghadapinya adalah dengan memberlakukan tes TOEFL Bahasa Indonesia untuk semua warga asean yang akan bekerja di indonesia. Langkah ini diperlukan untuk mengurangi kesenjangan bahasa dan komunikasi antar bangsa yang akan bersaing di indonesia. Selain itu, warga asing akan mudah untuk melakukan komunikasi dengan warga indonesia dengan menggunakan bahasa universal di indonesia, yaitu bahasa melayu.
           TOEFL Bahasa Indonesia juga akan membuka peluang baru untuk menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa ASEAN. Ini dikarenakan dengan diberlakukannya TOEFL Bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat ASEAN akan memiliki bahasa wajib yang sama, yaitu bahasa indonesia. Dengan adanya langkah ini, akan mempermudah masyarakat indonesia yang akan mencoba peruntungan dengan bekerja di luar negeri. 
5.     Menciptakan Perusahaan yang Kreatif, Inovatif dan mampu bersaing dengan pihak Asing
            Asean Free Trade Area, menuntut setiap Industri maupun perusahaan yang akan bersaing didalamnya untuk memberikan output terbaik dan memiliki ciri khas yang menampilkan keunggulan bangsa. Sehingga industri tersebut mampu bersaing dengan negara lain.  Indonesia memiliki ratusan industri yang tersebar di berbagai sektor. Industri tersebut meliputi Industri Sandang, Pangan, Property, Pariwisata, Pertambangan dan lain lain.
            Jika diperhatikan, ada perbedaan besar antara industri di indonesia dengan negara lain, yaitu kemampuan industri dalam menciptakan output yang memiliki daya tarik serta kualitas kelas atas. Indonesia memang memiliki industri yang lebih bannyak, namun kualitas rata-rata dari industri tersebut masih kurang bersaing. Pemerintah perlu melakukan sinergi dengan masyarakat untuk membangun industri yang berkualitas, kreatif, inovatif dan mampu bersaing dengan industri lain. 
6.   Membangun Kesadaran ‘Aku Cinta Indonesia’
            Adanya Asean Free Trade Area akan menciptakan asosiasi dan akulturasi antar budaya di indonesia. Budaya-budaya antar negara di ASEAN akan saling berbaur dan menciptakan persaingan budaya. Indonesia harus menanamkan rasa cinta tanah air dan rasa bangga menggunakan produk industri sendiri pada masyarakatnya. Tujuannya agar indonesia tidak kalah saing dalam persaingan antar budaya di ASEAN. Selain itu, penanaman rasa cinta produk indonesia, akan meningkatkan jumlah pendapatan ekonomi dan menurangi dampak impor produk dari luar negeri.

Untuk menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) Indonesia harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin jika Indonesia tidak ingin HANYA menjadi pasar potensial bagi negara ASEAN lainnya. Beberapa upaya-upaya yang dapat dilakukan Indonesia untuk mempersiapkan itu antara lain meningkatkan agro-based industri, membuat kebijakan yang pro-job dan pro-bisnis, memperbaiki infrastruktur, dan menciptakan perusahaan yang kreatif, inovatif dan mampu bersaing dengan pihak asing. Adapun upaya-upaya non-ekonomi yang dapat dilakukan untuk menunjangnya antara lain membuat TOEFL bahasa Indonesia dan membangun Kesadaran ‘Aku Cinta Indonesia’.