Jamur tiram merupakan jenis jamur konsumsi yang dapat dikembangkan dalam skala industri yang sangat bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan sebagai anti kanker. Walaupun demikian, hingga saat ini belum diketahui bagian gen mana dari jamur ini yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, untuk menghasilkan sebuah terobosan, Sang-Kyu Park memusatkan tesis PhD nya di Universitas Umum Navarre pada pemetaan genetik jamur tiram.
Distribusi Genetik yang Tidak Merata
Kelompok Penelitian Genetika dan Mikrobiologi di Universitas Umum Navarre telah membangun sebuah peta hubungan genetik jamur tiram berdasarkan penanda RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) dan RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphisms), karakteristik fenotipe dan kloning gen.
Secara nyata, Sang-Kyu Park mengisolasi dan mempelajari 100 gen dari 10000 gen yang diperkirakan terkandung dalam jamur tiram, atau 1% dari total jumlah gen. Ia mempelajari pola ekspresi melalui perkembangan dan lokasi gen pada genom jamur. Pada penelitiannya, ahli biokimia asal Korea ini tidak menemukan gen mana yang berfungsi mengurangi kolesterol ataupun yang mengandung antikanker, tetapi dia menemukan hasil lain yang dia anggap sangat menarik.
Beliau menemukan bahwa beberapa gen terlibat dalam metabolisme dan struktur sel lainnya pada jamur tiram. Ada gen-gen yang hanya mengekspresikan dirinya pada jamur dewasa, dan ada pula yang mengekspresikan dirinya baik pada fase spora maupun miselium, dll. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi gen sepanjang genom jamur tiram tidak seragam, misalnya kromosom XI merupakan kromosom dengan ukuran terkecil tetapi memiliki jumlah gen terbanyak.
Jamur tiram mengandung nilai nutrisi, kadar vitamin, protein dan asam amino tak jenuh yang tinggi. Tetapi selain digunakan sebagai bahan makanan, jamur tiram juga dapat diproduksi secara industri untuk digunakan dalam produksi bubur kertas, kosmetika atau pada industri farmasi.
No comments:
Post a Comment